BoGaRiA
Monday, May 08, 2006 Jalan-jalan ke Bogor

ASINAN
Selain kota Hujan, Bogor tampaknya juga pas mendapat julukan sebagai kota asinan. Bayangkan saja, jumlah pedagang asinan di kota ini kini 150 orang menurut Ravi Dharma Kumala, pengelola Asinan Sedap Gedong Dalam saat ini. Dan tampaknya meski jumlahnya cukup mengejutkan, toh, mereka tidak kekurangan pelanggan. Beberapa di antaranya malah selalu kebanjiran pengunjung. Salah satunya adalah Asinan Sedap Gedong Dalam.
Kalau membeli asinan di hari libur atau Minggu, Anda harus bersedia berjejal-jejal bersama pembeli lain dan berusaha menarik perhatian pelayan agar dilayani lebih cepat. Letaknya di jl. Siliwangi, beberapa gedung sebelum Pasar Gembrong. Di ruko ini sang asinan bergabung dengan ruko-ruko lain penjual makanan khas Bogor.
"Sebetulnya asinan merupakan pengembangan usaha keluarga kami. Awalnya, sih, orang tua kami, Alm. Tjoe Foe Fong berdagang buah. Nah, yang paling dekat dengan usaha ini, kan, asinan buah," kata Ravi.
Asinan ini mereka rintis sekeluarga sejak tahun 1978 di Jl. Suryakencanan di salah satu los di Gedong Dalam. "Karena digusur, tahun 90-an, kami pindah ke ruko ini. Di sini kami membuka tempat makan untuk mereka yang mau bersantap di sini. Supaya lengkap, kami juga menyediakan taoge goreng dan laksa," katanya.
Asinan Sedap tidak saja menjual asinan buah yang terdiri dari irisan nanas, pepaya, gohok, salak, ubi, bengkoang, kedondong dan mangga, tetapi juga asinan sayur. Isinya sama banyak ragamnya, antara lain berisi wortel, kol, ketimun, dan taoge, lokyo, dan daun antanan. Bagi mereka yang gemar keduanya, disediakan juga asinan campur, terdiri dari buah dan sayur.
Asinan ini dijual per plastik seharga Rp. 4000, dilengkapi dengan kacang goreng dan sambal. Rasanya. Segar dan selalu bikin kita ingin melangkahkan kaki ke Bogor.

ROTI UNYIL
Ini termasuk jenis jajanan pendatang baru di kota Bogor. Usaha Ny. Giok ini baru mulai dirintis tahun 1992. "Awalnya kami buka bakeri yang menjual roti seukuran roti pada umumnya. Tetapi tahun itu juga kami mulai mencoba membuat roti berukuran mini," tutur sang pemilik.
Ternyata usaha roti mini yang kemudian diberi nama roti unyil ini langsung diterima masyarakat, bukan saja kota Bogor, tetapi luar kota. Malah dijadikan oleh-oleh yang dinanti-nanti oleh masyarakat luar Bogor.
Seperti asinan, ruko yang letaknya berdampingan dengan Asinan Sedap ini pun kerap diserbu pengunjung. Sampai-sampai mereka kewalahan melayaninya. Baru satu loyang besar roti matang, sudah habis diserbu, hingga pengunjung lain terpaksa memilih jenis lain.
Sebetulnya roti unyil buatan toko roti Venus ini tak beda dengan roti lain. Yang membedakan hanyalah ukurannya yang ekstra mini, tak lebih dari 5 cm. Isinya pun beraneka seperti roti manis pada umumnya yakni, jagung, daging cincang, daging asap, kismis, keju, cokelat, dan pisang. Harga per potong roti adalah Rp 600.
"Terus-terang kami tidak menyangka, usaha iseng-iseng ini bakal berkembang seperti sekarang," kata Giok yang mengaku lebih rumit membuat roti kecil ketimbang ukuran besar. Penanggung jawab roti sepenuhnya di tangan Hendra, sang adik. "Saya, mah, cuma ngurus-ngurus di depan,"tambahnya.
Kalau di hari libur, Roti Venus bisa menjual 10 ribu potong roti. Untuk itu dibutuhkan 5 karung tepung terigu. Maka tak heran kalau pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur, kedua toko tersebut selalu dipenuhi pengunjung untuk membeli oleh-oleh.

SOTO KUNING
Soto kuning Bogor cukup banyak penggemarnya. Coba saja jalan-jalan keliling Bogor, pasti di tiap jalan Anda temukan dua atau bahkan lebih tukang soto kuning. Dan anehnya setiap hari soto mereka ludas dibeli orang meski lokasinya cuma di emper-emper jalan.
Salah satu pedagang soto yang jadi favorit adalah Soto Pak Bongkok. Letaknya di Jl. Suryakencana, di perempatan jl. Roda, Gg. Aut, dan Suryakencana. Soto ini mangkal di depan mantan toko Djaja, toko yang menjual onderdil mobil.
Soto ini dibuat dari kuah santan yang dibubuhi kunyit hingga kuning warnanya. Isinya berupa daging dan jeroan yang diletakkan di atas wadah yang sudah dialasi daun pisang. Dengan besi yang diruncingkan, Anda bisa memilih dan menusuk daging pilihan Anda. Ada babat, lidah, daging, urat, dan usus. Setelah dipilih, tukang soto akan memotong-motong dalam ukuran serasi dan menatanya dalam mangkuk. Setelah dilengkapi kecap manis, irisan seledri, dan bawang goreng, daging tadi disiram kuah soto nan panas. Enak sekali rasanya. Di situ disediakan juga emping goreng atau emping jengkol sebagai tambahan.
Tapi untuk bisa menikmati kenikmatan soto kuning Pak Bongkok ini, kita harus datang jam 7 pagi, soalnya jam 10 sudah pasti habis. Apalagi kalau hari Sabtu, Minggu, dan hari libur, pasti berebutan. Salah satu pelanggan setianya adalah perancang kenamaan Peter Sie. Makanya tak heran kalau Soto Pak Bongkok bisa menghabiskan 6 kg daging dan jerohan sapi seharinya.
Soto serupa bisa juga dinikmati sore hari pada pedagang yang lain. Letaknya masih di Jl. Suryakencana, di seberang Bank CIC. Penjualnya adalah Pak Iwan. Harganya sama dengan Pak Bongkok yakni antara Rp 1.500 - Rp. 3.000 atau tambah Rp 1.000 untuk nasinya.
Sama dengan Soto Pak Bongkok, di Soto Salam (nama soto ini), kita juga harus rela antre kalau malam Minggu tiba. Soalnya bangku yang disediakan sangat terbatas. Bisa-bisa kalau kita datang pukul 19.00, sotonya sudah habis. Padahal Iwan, mulai membuka dagangannya baru pukul 17.00, lo! Soto kuning paling enak ditemani emping jengkol. Jangan takut akan baunya, karena dengan pengolahan sedemikian rupa, rasa dan bau jengkol nyaris tak terlacak! .

TAOGE GORENG
Jangan lupa mencicipi Tauge Goreng kalau mampir ke Bogor. Salah satu Tauge Goreng yang sangat nikmat disantap adalah Tauge Goreng Ibu Hj. Rodiah di Jl. Jend Sudirman. Walaupun dinamakan taoge goreng, tapi sebetulnya sang taoge sama sekali tidak digoreng. Tauge direbus bersama mi di atas nampan yang dipanaskan dengan api dari bara arang. Taoge yang sudah matang ini lalu disajikan bersama tahu goreng, lontong dan disiram kuah taoco yang dimasak bersama oncom dan bumbu.
Meski tiap pedagang taoge goreng selalu menyediakan bangku seadanya tempat kita makan, toh, orang lebih suka membawa pulang. Ternyata taoge yang dibawa pulang, lebih lezat dan harum. Apa rahasianya? Kemasan taoge yang berupa daun patat ternyata membuat taoge goreng lebih nikmat dan harum. Harga per porsi taoge goreng berkisar Rp. 3.500.
Selain, di depan toko roti Lautan, tauge goreng Hj. Rodiah bisa juga ditemui di Pasar Anyar. "Yang di sini sehari membutuhkan 10 kilogram taoge seharinya," kata Ishak Sopandi, sang pengelola.

CUNGKRING
Selintas namanya mengingatkan kepada teman kita yang berbadan kurus, tapi di Bogor yang namanya Cungkring adalah jajanan lezat yang cukup digemari. Makanan ini berupa potongan cingur sapi yang dimasak dengan bumbu kuning. Lalu disantap bersama lontong dan saus kacang. Kadang juga ditemani dengan tempe atau oncom goreng tepung.
Pedagang cungkring umumnya keliling dulu lalu mangkal di suatu tempat, seperti pasar-pasar, sekolah, gereja, atau lokasi yang banyak dilewati orang. Bentuk dagangannya berupa kotak kayu berdinding kaca hingga kita bisa dengan mudah memilih cingur yang dikehendaki.
Kemasannya berupa takir daun. Sang pedagang biasanya sudah menyediakan lidi untuk mempermudah kita makan. Rasanya, renyah, khas, dan sedap. Sayang cungkring cuma bisa ditemukan hingga pukul 12 siang. Karena setelah waktu itu biasanya dagangan mereka sudah habis.

DOCLANG
Untuk makan pagi, kita bisa pilih Doclang. Makanan ini berupa potongan lontong, tahu kuning, dan kentang. Lalu disiram dengan bumbu kacang yang beraroma pedas, gurih dan manis. Makin membuat tak terlupakan karena gerusan kacangnya yang agak kasar. Kalau ingin mencicipi Doclang yang enak, pergilah menuju Pasar De Vries, di Jl. Mantarena, dekat Jembatan Merah. Doclang di sini dikelola oleh Mak Icoh.
Mulanya Mak Icoh berjualan bersama suaminya di daerah Panaragan Kidul. "Tahun 1985 kami baru pindah ke Jembatan Merah. Sekarang saya jualan ditemani anak, soalnya suami saya, Pak Jumawi sudah meninggal 5 tahun lalu," terang Mak Icoh sambil melayani pembeli.
Pembeli Doclang Mak Icoh selain penduduk asli Bogor, juga dari Jakarta, Puncak, hingga Cipanas. Di hari libur, para pelanggannya sudah mulai antre sejak jam 6 pagi. Soalnya, kalau sedang ramai Doclang bisa habis sebelum pukul 2 siang. Seporsi Doclang harganya Rp. 2.500. Di hari libur mereka bisa memasak 6 liter beras untuk lontong. Lontongnya sendiri dibungkus dengan daun patat hingga khas keharumannya.

PESOR

Di Bogor, orang lazim menyebut Ketupat Sayur dengan Pesor. Salah satu Ketupat Sayur yang sangat terkenal berlokasi di dekat Gang Aut, sekitar Jl. Suryakencana. Ketupat Sayur ala Bogor tidak beda jauh dengan ketupat sayur yang sudah kita kenal. Hidangannya terdiri dari potongan ketupat yang disiram sayur labu siam lalu dilengkapi dengan semur kentang dan kerupuk kanji. Kalau ingin pedas, tinggal dibubuhi sambal.
Harga sepiring pesor Rp. 2.000 plus Rp. 500 bila ditambah telur. Pesor di Gang Aut sudah ada sejak tahun 70-an, lo. Saat ini Pak Edi meneruskan usaha dari Pak Ajum, kakeknya. Tiap hari Edi harus menyediakan untuk sayurnya 40 buah labu siam.
Bukan cuma kelezatan pesor yang bisa kita nikmati di tempat-tempat penjual pesor. Kecuali menatap orang-orang yang sudah rapi karena mau berangkat kerja atau sekolah, juga obrolan hangat sesama mereka yang makan di bangku. Perbedaan status hilang di sini. Yang ada hanyalah sepiring pesor panas yang lezat. Ada lagi yang menarik yakni cara memotong telur yang menggunakan benang. Seutas benang dijalankan di tengah telur, dan potongan telur pun meluncur mulus ke atas piring.



BANSUS
Bansus adalah kependekkan dari Bandrek Susu. Nikmat sekali dinikmati pada malam hari, di tengah udara sejuk kota Bogor. di Bandrek sendiri berupa campuran minuman yang terbuat dari sari jahe dan rempah-rempah, sehingga beraroma pedas dan hangat. Biasanya disajikan selagi panas.
Penambahan susu pada bandrek menjadikan rasa pedas bandrek sedikit berkurang, diganti dengan gurihnya susu. Warung bansus banyak sekali tersebar di sekitar Bogor. Tapi Bansus paling terkenal terdapat di Jl. Pahlawan, sekitar turunan Empang. Di warung Bansus yang sudah 18 tahun ini, juga dijual nasi uduk, empal goreng, dan semur jengkolnya. Menurut salah seorang pelanggannya, semur jengkol yang disediakan oleh Pak Hasan Basri sangat empuk dan tidak berbau.
"Ya, begitulah komentar para pembeli. Kami yang memasak hanya berusaha memberikan makanan yang enak disantap," jelas Ibu Tuti, putri Pak Hasan Basri. Banyak pelanggan seperti pejabat Bogor atau artis kondang yang menyempatkan diri mengudap di warung nonpermanen ini.

LUMPIA BASAH

Ada satu cemilan yang sangat terkenal di Bogor, yaitu lumpia basah. Disebut lumpia basah karena setelah diisi, lumpia bisa kita nikmati tanpa perlu digoreng.
Yang membuat lumpia ini beda dengan lumpia yang biasa kita temui di kota-kota lain, si penjual menyiapkan lumpia sesuai pesanan. Kita tidak bisa membeli lumpia yang sudah siap diisi, tapi harus menunggu si penjual menumis bumbu beserta bahan isi di depan kita. Alasan si penjual agar lumpia tetap hangat dan kulitnya tidak mengering.
Untuk menjaga lumpia tetap fresh, lumpia yang sudah siap disajikan langsung dibungkus dengan daun pisang satu per satu. Biarpun sudah dingin, tapi kalau sudah dibungkus daun pisang, kulit lumpia masih empuk dan enak.

SOTO MI
Soto Mi tak hanya dikenal di Jakarta saja. Banyak gerobak baik mangkal atau keliling yang menjual Soto Mi. Isinya pun tak beda, ada mi kuning dan bihun, ditambah irisan kikil, atau daging, risoles goreng, kentang, lalu diguyur kuah kaldu daging. Salah satu soto mi yang enak ada di Jl. Siliwangi, sebelum ruko Roti Unyil dan Asinan Sedap. Tapi dalam kompleks ruko Asinan Sedap ada juga Soto Mi yang cukup enak.

ES PALA DAN ES MANGGA
Es pala dan es mangga selalu bisa kita temukan di berbagai tempat jajanan. Misalnya, di ruko Siliwangi yang menjual Asinan Sedap. Isinya tentu berupa pala atau mangga yang diserut lalu dimaniskan. Rasanya segar dan asam manis. Per gelas harganya Rp 2.500 atau per kilonya Rp. 6.000.
Jimmy salah satu penjual es mangga di Siliwangi itu menyebutkan, ia bisa menghabiskan 15 kilogram mangga dalam sehari. "Belanjanya sih dekat, di Pasar Bogor saja, tapi pernah suatu kali susah sekali dapat mangga, terpaksa beli sampai ke Pasar Kramat Jati, Jakarta," tuturnya.
Kalau sedang bukan musim mangga, dan harga mangga menjadi sangat tinggi, Jimmy terpaksa menaikkan harga atau mengurangi isi es mangganya. " Kalau sampai benar-benar kosong, barulah tidak jualan es mangga," terangnya.


COLENAK
Nah, nama makanan ini rasanya tak asing di telinga kita. Colenak merupakan kepanjangan dari 'dicocol enak'. Makanan yang terdiri dari tapai singkong atau pisang yang dipanggang ini memang disajikan sambil dicocol larutan gula. Kini di atasnya ditaburi kerokan daging kelapa muda.
Sebagai makanan khas, Colenak bertebaran di mana-mana. Salah satu warung Colenak yang terkenal dari dahulu sampai sekarang adalah di Jl. Sukamulya II. Untuk menuju lokasi Saung Cholenak Sukamulya II No. 19, Anda harus sedikit jalan kaki karena letaknya cuma di jalan kecil.
"Dari dulu (tahun 70-an, Red.) tempat ini jadi tempat nongkrong anak-anak sekolah se-Bogor," ujar Pak Hasym bangga. Selain Colenak pisang atau tapai yang jadi andalan, ada menu lain yang banyak dipesan oleh pelanggan Saung Cholenak, yaitu, asinan jagung dan es moka kelapa muda. Sambil menikmati hangatnya colenak, kita bisa melayangkan pemandangan sekitar. Soalnya lokasi saung ini cukup tinggi.
Asinan jagung adalah pipilan jagung bakar dan irisan ketimun yang disiram cuka yang sudah dimasak bersama cabai, garam, dan gula. Dagangan ini pun cukup banyak bertebaran di Bogor. Selain di Sukamulya, asinan jagung yang mangkal terletak di Ruko Siliwangi (di depan Roti Venus).

LOTEK
Bentuk makanan ini tidak asing buat kita. Ada sayuran kangkung, kol, tauge kacang panjang dan wortel. Ditambah lagi potongan kentang dan tahu, disajikan dengan saus kacang tanah. Untuk orang Jakarta, kita biasa menyebut sebagai gado-gado. "Disebut lotek, gado-gado, atau pecel ya enggak apa-apa. Yang penting pembeli suka dengan lotek ini," ujar Ibu Ikah yang meneruskan usaha neneknya, Ibu Min.
Nama Ibu Min selanjutnya menjadi trademark lotek yang ada sejak 32 tahun lalu. "Selain dikenal sebagai Lotek Ibu Min, biasanya orang nyebut juga Lotek Bubulak. Soalnya lokasinya, kan, di daerah Bubulak.
Lotek Ibu Min atau Lotek Bubulak ini ada di Jl. R.E. Martadinata. Dari arah air mancur Jl. Jend. Sudirman, warung loteknya ada di sebelah kanan, sebelum jembatan Bubulak. Warung sederhana ini tidak saja menyediakan lotek. Kalau ingin yang segar-segar, kita bisa memesan rujak ulek, keredok, ketoprak atau baso. Saking banyak penggemar lotek ini, Ibu Ikah harus menyediakan 50 kg kacang tanah setiap 4 hari. "Dulu sebelum krisis, mah, kacang 50 kilogram bisa habis dalam 2 hari saja," jelasnya.

ES PUTER


Es puter tentu bukan minuman khas Bogor, tetapi ada es puter yang salalu diminati pengunjung kota Bogor. Yakni Es Puter Mas Doto. Letaknya di Jl. Sukasari. Tak usah heran kalau es ini demikian terkenal karena Mas Doto sudah berjualan es sejak tahun 60- an. Rasa manis esnya benar-benar dari gula.
Tiap kali produksi, per hari, Doto bisa membuat sampai 100 liter. Biasanya tiap hari rasanya dibuat berganti-ganti. Kadang kelapa muda, kadang avokad, nangka, dan durian. "Ya, tergantung musimlah," jelas Pak Doto.
Menikmati es puter ini tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Bila disantap bersama roti harganya cuma Rp.1.000. Tetapi bila ingin diminum ramai-ramai, Anda bisa membeli per liter. Nah, yang ini harganya Rp. 8.000.
Es puter yang kini juga ngetrend di Bogor adalah es puter durian. Uniknya si durian masih dibiarkan bersama bijinya dan diletakkan di dasar gelas. Jadi, makan es krim durian serasa makan durian sambil disendoki.

NGOHIANG, LOMI, DAN PANGSIT PENGANTIN

Ketiganya sering kali mangkal bersamaan. Ngohiang adalah daging yang digulung dalam kulit dan digoreng bersama adonan tepung. Tentu sesuai namanya, ada rasa bumbu ngohiang yang cukup tajam dan khas. Ngohiang Bogor agak berbeda dengan ngohiang yang kita kenal selama ini. Selain adonan dan komposisi bahan yang berbeda, cara penyelesaiannya lain, yakni digoreng dalam larutan tepung.
Sausnya pun khas, lo. Warnanya cokelat muda dan kental, bukan saus sambal seperti yang kita kenal selama ini. Irisan ngohiang disantap bersama kentang goreng, tahu goreng, dan asinan lobak. Harga satu lonjor ngohiang Rp. 6.000, sementara tahu dan kentang gorengnya masing-masing Rp. 2.000.
Lomi pun memiliki saus yang mirip, tetapi tentu lebih gurih karena dibuat dari kaldu daging dan ebi. Isinya seperti mi kangkung, yakni mi, kangkung, dan taoge. Tetapi kuahnya kental. Pangsit pengantin adalah sup yang isinya terdiri dari irisan ayam, irisan sayuran, soun, dan rolade ikan/ udang. Rasanya tentu saja sedap. Ketiga makanan ini dapat Anda nikmati di Jl. Sukasari, Jl. Siliwangi (di seberang Ruko Asinan Sedap), dan masih banyak tempat lain.
sdp@Rika Eridani, foto-foto: Veri Valensi

source: sedapsekejap

Posted by imelda :: 6:06 PM :: 0 comments

Post / Read Comments

---------------oOo---------------