BoGaRiA
Wednesday, May 10, 2006 Jalan-jalan ke Magelang & Klaten

Akhirnya saya bisa menemukan artikel makanan yang lezat dari lembah tidar buat mbak Christ. Met baca deh, semoga Christ puas dengan semua jajanan yang ada di kota favorit kita ini..

AYAM PANGGANG
Mampir ke Klaten jangan lupa mencicipi ayampanggangnya yang berbahakan baku ayam kampung ini. Kondang dengan rasanya yang legit, manis-manis gurih dengan saus khasnya yang terbuat dari santan kelapa. bau santan yang terkena bara arang makin menggelitik perut kita. ayam panggang Klaten ini pas sekali dinikmati sebagai teman makan nasi hangat. Nah, salah satu toko di Klaten yang ayam panggangnya sangat enak adalah di Toko Florida. Letaknya di jl. Pemuda Tengah No. 61. Kalau kita terlambat sedikit, bisa-bisa kehabisan.
"sejak buka pukul 8 pagi, sudah banyak yang pesan. Padahal ayam panggangnya belum matang,' ujar Ny. Susanna Dewiyanti, pemilik dan pembuat ayam panggang Toko Florida.Ayam panggang yang sudah terkenal sejak tahun 1960-an ini sebetulnya dulunya bukan dibuat oleh keluarga Susanna. "Ibu saya, Ny. Yustin hanya menerima titipan dari orang lain," kisahnya.
Tetapi karena si pengusaha ayam panggang ini berniat menghentikan usaha ayam panggang yang dititipi itu, ia menjual usaha tersebut kepada Yustin. "Sejak itulah kami membuat sendiri ayam panggang. kami tak hanya berbekal resep asli ayam panggang, tapi sekaligus para pegawainya. Bahkan, kami turun tangan membuat menangani sendiri pembuatannya," keanng Susan.
Sebagai pembuat ayam panggang khas Klaten yang terkenal, masalah peniruan tentu tak dapat dipungkiri. "Banyak yang berjualan putar kampung dan menyatakan bahwa ayam panggang jualannya mengambil dari Florida. Padahal kita tidakmenjual door to door.
Ayam panggang buatan Susanna tahan hingga dua hari satu malam. Asalkan jangan dikemas dalam keadaan panas. Dalam sehari Toko Florida mampu menjual ayam panggang sebanyak 8-10 ekor. Lain halnya saat liburan, bisa sampai 20 ekor per hari. Tipa potong ayam di jual Rp. 7.500 sedangkan seekornya berkisar Rp. 20 ribuan.


ROTI MUNCUL.

Untuk penduduk sekitar Kabupaten Klaten dan sekitarnya, Roti Muncul bukanlah makanan asing. Kala mengadakan acara arisan atau upacara berkabung, mereka pasti memesan roti semir dari Roti Muncul. Ada sejak tahun 1954, Roti Semir Muncul tetap bertahan hingga kini. Tiap hari memproduksi sekitar 2.000 buah roti. "Itu belum termasuk pesanan, lo. kalau ad apesanan, kita bisa peoduksi lebih dari 2.000 buah," terang Ny. Medy Sigit Purnomo.
Saat ini pelanggan Roti Muncul bukan hanya dari Klaten. Belakangan banyak pemesan dari Yogyakarta, Prambanan hingga Wonosobo. Padahal roti seharga Rp.250 per buah ini tanpa mempergunakan bahan pengawet. "Pokoknya tiap hari harus habis. Kami tak pernah menyimpan roti buatan kami. Jadi dijamin tanpa ada bahan pengawet walaupun bisa bertahan 3 hari.

SOTO BEBEK
Bagi penyuka aneka soto, harus mencicipi hidangan yang satu ini. Sepanjang jalan raya antara Yogya - Klaten, tepatnya di daerah pabrik gula Gondangwinangun, berjejer warung soto bebek ini. Menilik dari namanya tak salah kalau bahan bakunya memang dari daging bebek. Kebanyakan orang mengatakan bahwa daging bebek biasanya anyir dan alot. Jangan salah, soto bebek khas Klaten, sungguh empuk dan bebas dari bau anyir.
Daging bebeknya selembut daging ayam dan kuah sotonya segar. Kalau kita ingin memperoleh soto beserta daging bebek, harus bergegas karena warung soto ini sudah buka sejak pukul 6.00 pagi. Menjelang makan siang biasanya bebek gorengnya sudah habis.
Salah satu warung soto bebek yang terkenal di daerah Klaten adalah Soto Bebek Ny. Suwarni. Harganya cukup terjangkau, Rp. 2.000 per mangkuk dan bebek gorengnya Rp. 3.000 per potong hingga Rp. 22.500 per ekor. Soto ini hanya bisa ditemui di wilayah Klaten saja. Selain dinikmati sebagai soto, akhir-akhir ini di kedai soto bebek juga disediakan nasi putih beserta lalap dan sambal sebagai teman makan bebek goreng.
"Soalnya banyak permintaan. Jadi, ini menu baru. Tetapi kebanyakan memang orang mencari bebek gorengnya karena khas. Bumbunya hanya dibacem hingga empuk lalu digoreng sebentar. Rasanya manis gurih," terang Ibu Suwarni.


KERIPIK CAKAR AYAM
Banyak orang mengira keripik cakar ayam berasal dari Bali. Ternyata berasal dari Klaten. Berawal dari usulan pelanggannya, Ny. Waluyo, pengusaha aneka keripik di Klaten menguji coba cakar ayam yang tadinya cuma limbah. "Cari bahan cakar ayam itu susah, lo. Satu kuintal cakar ayam basah hanya bisa mendapatkan sekitar 30 kg keripik cakar. Penyusutannya banyak," katanya.
Uji coba membuat keripik ini berjalan kurang lebih selama 1 bulan. "Wah, susah membuatnya. Dari yang menjadi bulukan sampai bukannya renyah, tapi alot. Tapi kami pantang menyerah," tuturnya. Dalam ujicoba itu Ny Waluyo pernah harus membuang sebanyak 2 kuintal cakar ayam mentah karena gagal. Soalnya belum punya pengalaman membuat makanan itu.
Akhirnya usahanya tidak sia-sia. Cakar ayamnya bukan cuma enak tetapi diterima masyarakat dan laris di mana-mana. Sayang saja seorang pembantu kepercayaannya membocorkan resepnya. "Padahal dia cuma dibayar Rp 25 ribu," keluh Ny. Waluyo. Sejak itu banyaklah orang-orang yang membuat keripik cakar ayam. "Toh, walau banyak yang meniru, tapi rasanya berbeda dengan buatan saya," katanya.
Menghindari peniruan hasil karyanya, Ny. Waluyo akhirnya memindahkan pabrik keripik cakar ayamnya. Kini tidak semua orang bisa mengunjungi pabriknya. Kalau ada kunjungan tamu, para pegawainya langsung menghentikan produksi.
Pembuatan keripik cakar ayam tidak semudah yang kita kira. Awalnya, tulang cakar dilepas lebih dahulu kemudian digoreng. Minyak bekasnya harus dibuang karena banyak mengandung air dari cakar ayam. Setelah itu ada proses-proses lain yang kalau ditotal-total butuh waktu 1 minggu.
Tetapi ada rahasia khusus yakni, cakar harus betul-betul baru dipotong, tidak boleh diinapkan. "Cakar yang diinapkan akan bau dan tidak bisa diolah kembali. Cakar yang sudah dieskan juga tidak bisa dibuat menjadi keripik," terangnya.
Kendala lain kala musim hujan tiba. Pembuatan cakar terpaksa dihentikan karena cakar harus diangin-anginkan di bawah terik matahari. Karena proses kerja yang lama dan sukar serta bahan baku yang tidak sedikit, maka harga jual keripik cakar cukup mahal. Per bungkus dengan berat 250 gram dijual sekitar Rp. 7.500. Bahkan kalau sudah masuk supermarket harganya bisa berlipat menjadi 3 sampai 5 kali.


GETUK
Kalau kita sempat berkunjung ke kota Magelang atau sekadar mampir sepulang berwisata ke Candi Borobudur, jangan lupa membawa oleh-oleh khas Magelang, Getuk Trio. Getuk berbahan dasar singkong ini memang hanya ditemukan di Magelang dan kota di sekitarnya saja. Disebut sebagai getuk Trio bukan saja merek dagangnya, melainkan juga karena getuknya terdiri dari tiga warna, putih, cokelat, dan merah jambu. Rasanya? Jelas enak, manis, dan gurih.
Ketika pertama kali dikenalkan di pasaran, tahun 1958, getuk trio tidak tampil dalam kemasan dos karton dengan cap Getuk Trio. "Waktu itu kemasannya masih berupa besek (boks terbuat dari jalinan serat bambu, Red.)," ujar Herry Wiyanto.
Usaha getuk ini semula bertujuan memanfaatkan singkong yang berlimpah. Ternyata getuk buatan ibunya, Ny. Setiawatidigemari masyarakat, terutama menengah ke bawah. Lama-kelamaan yang menggemari getuk kami semua lapisan masyarakat. "Walaupun bahan bakunya murah tapi rasanya tidak mengalahkan roti," tutur Herry bangga.

Getuk nikmat asli Magelang ini belum memiliki merek dagang, namun ketenarannya di tahun 60-an mampu membuat getuk ini tampil sebagai sajian untuk Ratu Sirikit dari Thailand yang berkunjung ke Candi Borobudur. "Setelah itu getuk ini dikenal sebagai Getuk Sirikit. Belum puas dengan ketenaran Getuk Sirikit, Setiawati mencoba memberi nama dagang untuk getuknya agar lebih dikenal lagi," kisah Henry.

Karena keluarganya terdiri dari tiga bersaudara, lalu memiliki usaha bengkel vulkanisir ban yang bernama Trio dan getuknya juga terdiri dari tiga warna, nama Trio pun akhirnya diambil sebagai merek dagang resmi.
Sebagai pendukung kelangsungan usaha, mereka juga menciptakan sendiri alat penghalus singkong. "Sekarang banyak pengusaha getuk yang meyerupai Getuk Trio, tetapi kami menganggap bukan sebagai saingan. Kehadiran mereka justru membuat kami terpacu meningkatkan kualitas terus-menerus," tandas Herry.
Dalam sehari Getuk Trio yang dijual Rp. 3500 per dus ini bisa menghabiskan 2 kuintal singkong untuk bahan baku. "Itu bisa menghasilkan 300 dus. Kalau hari libur bisa lebih banyak lagi," tuturnya.

Dibuat tanpa mempergunakan bahan pengawet, Getuk Trio hanya tahan dua hari saja. "Produksi hari ini dijual hari ini. Kami tak pernah menunda. Kasihan konsumen nanti, mendapatkan produk yang tidak fresh," ujarnya.
Sebagai kota Getuk, tentu tak cuma getuktrio buatan Henry yang ada di Magelang. Ada lagi getuk lain yang dikenal sebagai Getuk Gondok.

Untuk mendapatkan penjual Getuk Gondok biasanya kita harus ke pasar tradisional. Getuk Gondok pertama dan paling enak adalah di Pasar Rejowinangun depan Toko Florida. Di sinilah Getuk Gondok asli berada. Biarpun berjualan di pasar tradisional dan hanya di emperan jalan, tapi penggemarnya banyak. "Dalam sehari kalau sedang ramai seperti masa liburan atau akhir minggu, kami bisa menghabiskan singkong hingga 2 kuintal," jelas Ny. Sri Rahayu yang sudah berjualan getuk selama 15 tahun menggantikan sang ibu, Ny. Ali Mohtar.

Mengaku sudah lupa sejak kapan getuk ini tercipta, tapi menurut cerita Sri, nama Getuk Gondok bukan nama asli dari produk getuk ini. "Dulu ada seorang pembeli yang tak sengaja menyebut getuk yang berbentukbulat-bulat (berdiameter 5 cm, Red.) itu dengan getuk gondok. Mungkin karena ibu saya menderita gondok. Dengan setengah menahan marah, ibu saya tetap melayani si pembeli. Semenjak itu, getuk ini dikenal sebagai Getuk Gondok hingga kini, dan penjualnya dikenal pula dengan nama Mbah Gondok," tuturnya.
Getuk ini mulai buka sejak pukul 5 pagi hingga sore hari sekitar pukul 4. Jenis getuk yang dijual berupa getuk pelangi, berwarna merah jambu, hijau, putih, dan coklat. Sri juga menjual getuk trio, jongkong, dan klepon.

ANEKA ES
Walaupun kota Magelang cukup dingin, tetapi di kota Magelang ada penjual es yang cukup kondang. Salah satunya adalah Es Murni. Toko khusus aneka minuman es yang dikelola oleh Bakoh Suryanto sejak tahun 1962 ini, dahulu dikenal dengan es stik atau es lilin.

"Sejalan dengan perkembangan zaman, kami mencoba membuat berbagai es campur. Mulai dari es serut atau dikenal dengan es gandul sampai es cendol," jelasnya. Selain dikenal dengan paduan es yang enak, Es Murni dikenal juga dengan sirup untuk mempermanis sajian es. "Soalnya sirup untuk Es Murni kami buat sendiri dan berbahan baku gula asli. Jadi kalau habis minum es Murni dijamin tak akan batuk-batuk," terang Bakoh setengah berpromosi.

Setiap hari Es Murni bisa menghabiskan bahan baku gula pasir sebanyak 5 kg. Di musim liburan sekolah, bisa sampai 4-5 lipat. "Biasanya yang datang saat itu adalah orang yang ingin bernostalgia atau mengajak anak-cucu ke tempat dulu biasa membeli es," ujar Bakoh yang sudah mematenkan nama Es Murni.
Selain bisa ditemui di Jl. Sriwijaya No. 6 Magelang, ada cabang lain di Ruko Prayudan A-3 Jl. Raya Mertoyudan. Di kedua tempat tersebut kita bisa menikmati sajian Es Kopyor, Es Campur, atau Es Pleret-nya yang terkenal.

Nah, kalau sudah mencicipi Es Murni, kita bisa juga mencoba es buatan Eny di Jl.Jenggolo 10. Kedai es ini sedemikian terkenalnya selain karena nikmat dan segar rasanya, juga menyediakan berbagai menu es yang namanya agak aneh di telinga. Kita bisa coba Es Bumi Hangus, Es Kemesraan, Es Tenda Biru, Es Anti Stres, Es Padang Pasir, Es Uenak Tenan, Es Dragon Ball, dan lain-lain.

Ini hanya sebagian saja, lo. Berbeda dengan namanya yang heboh, es yang disajikan kadang-kadang terlihat biasa-biasa saja. Tapi kita patut memuji kekreatifan si pembuat es. Bayangkan saja namanya Es Padang Pasir, ternyata isinya 'hanya' berupa es selasih. Penasaran, kan?

KUPAT TAHU
Jajanan ini pas dinikmati di siang hari yang panas. Racikan antara gerusan bawang putih, cabai rawit, kuah kecap dicampur dengan potongan tahu, taoge, kol, serta taburan
seledri dan bawang goreng, selintas memang biasa saja. Tetapi setelah suapan pertama rasanya memang lain. Luar biasa segar. Tak heran jika di warung Tahu Pojok di Jl. Tentara Pelajar selalu ludes habis terjual. Dalam sehari paling tidak bisa menjual 100 piring. Jangan bingung kalau penjual Kupat Tahu di Jl. Tentara Pelajar lebih dari satu. Nah, penjual Kupat Tahu Magelang yang paling kondang adalah milik Bapak Setu.


SOTO Jl. IKLAS
Soto yang terletak di kompleks pertokoan Jl. Iklas Magelang ini sebenarnya serupa dengan soto kudus. Tampilannya berupa soto bening dengan taoge dan suwiran ayam goreng. Yang membuat begitu istimewa, soto ini disajikan bersama aneka gorengan bacem jeroan sapi. Kalau hanya berupa jerohan sapi tampaknya biasa. Yang membuat tampil beda selain soto dan gorengannya nikmat, baceman jeroan tadi sangat empuk. Saat kita menggigitnya, tak perlu berjuang karena alot.


RONDE DAN SATE PISANG
Di Magelang kala senja mulai tiba, minuman hangat yang nikmat menyertai sambil bersantai adalah wedang ronde. Minuman hangat beraroma jahe ini tak beda jauh dengan jenis wedang ronde, sekoteng, atau wedang ndongo yang sudah kita kenal.
Sambil menikmati wedang ronde hangat, kita bisa menyantap cemilan berupa sate pisang. Sajian ini berupa pisang tanduk yang direbus lalu dipotong-potong bulat setebal 1,5 cm. Pisang ini kemudian ditusukkan ke dalam tusuk sate. Pisang yang sudah disusun ala sate ini disiram dengan saus santan. Kedai wedang ronde dan sate pisang sangat terkenal di kota Magelang. Biasanya para penggemar mengarahkan langkahnya ke warung wedang ronde di Jl. Medang.

BUBUR GUDEG

Sajian ini biasanya dinikmati sebagai sarapan. Maka kedai bubur gudeg paling lama hanya buka sampai pukul 10 pagi. Biasanya para penjual bubur gudeg siap melayani pembeli sejak pukul 6 pagi. "Bubur paling enak untuk sarapan. Tidak terlalu kenyang, tapi cukup sebagai ganjelan sampai makan siang," ujar salah seorang pelanggan bubur gudeg.
Kalau kita berkunjung ke Magelang, sempatkan mampir makan pagi di bubur gudeg Jl. Pajajaran depan sebuah sekolah dasar. Walaupun tempat berjualannya non-permanen, kita disediakan bangku kayu untuk menikmati bubur gudeg di tempat. Penjualnya, Ibu Musni.
Rangkaian bubur gudeg terdiri dari bubur yang dibubuhi sayur nangka dan guyuran kuah sambel goreng krecek. Untuk lauknya kita bisa pilih telur, ayam, atau tahu.
Selain menyediakan bubur gudeg, biasanya juga disediakan bubur pedas, yaitu bubur dan sambel goreng krcek. Atau bubur ketan kinca, campuran bubur nasi, ketan, dan kinca dengan taburan kelapa parut.

ANEKA OLEH-OLEH

Untuk oleh-oleh kita bisa mencari wajik khas Magelang, Wajik Ny. Week. Wajik yang terbuat dari beras ketan dan gula jawa ini juga salah satu makanan khas dari Magelang. Beras ketan yang dimasak bersama-sama dengan gula kelapa hingga lengket ini sangat disukai untuk oleh-oleh karena cukup awet. Paling tidak selama 1 minggu masih enak dinikmati.
Mendapatkan Wajik Ny. Week tidaklah sulit karena banyak sekali toko makanan yang menjual penganan khas tersebut. Kalau kurang suka dengan rasa manis wajik, kita bisa pilih jenis makanan lain yang tidak terlalu manis. Misalnya, krasikan. Makanan ini terbuat dari beras yang ditumbuk halus lalu disangrai dan dicampur dengan tepung ketan dan gula. Rasanya manis gurih dan agak kasar karena ada beras tumbuk.
Krasikan yang sedap bisa kita beli di toko dodol dan krasikan Ny. Pang, Muntilan. "Penggemarnya kebanyakan orang dari Jakarta dan Jawa Barat yang berlibur atau mengunjungi kerabat," terang Ny. Kartiningsih, penerus pembuat dodol dan krasikan Ny. Lauw Kie Pang.
"Kalau musim liburan, sehari kita menghabiskan 60 kilo tepung ketan," lanjutnya. Walau masih mempergunakan tangan untuk mengemas dodol dan krasikan, produk Ny. Pang ini bisa bertahan selama 2 minggu. sdp@Rika Eridani, foto-foto: Rika

di copy paste dari www.sedap-sekejap com oleh Sujiwo.

Posted by imelda :: 2:40 PM :: 0 comments

Post / Read Comments

---------------oOo---------------